Pembicaraan dengan orang lain merupakan sebuah hal yang tak jarang dilaksanakan oleh masyarakat Indonesia untuk mengambil keputusan bersama. Tetapi, tidak jarang perbedaan anggapan pun tak jarang kali ditemukan dalam sebuah diskusi. Perbedaan anggapan tersebut merupakan hal yang wajar dan lumrah terjadi pada setiap orang. Dari situlah, manusia belajar untuk bisa berembuk sampai mencapai kemufakatan.
Musyawarah dilaksanakan untuk mencegah konflik yang terjadi pengaruh perbedaan anggapan. Oleh karena itu, diperlukan sistem ideal untuk mengelola anggapan kita terhadap orang lain agar tidak memunculkan perpecahan. Simak ulasan moral dan tata krama ketika memperkenalkan anggapan seperti yang dikabarkan dari vidio.com, Selasa (9/5/2017) berikut ini.
- Sampaikan anggapan Anda dengan sistem yang sopan
Dikala ingin menyuarakan anggapan, sampaikan dengan kata-kata yang sopan dan santun. Tidak dengan kata-kata yang kasar yang disertai dengan makian sehingga akan menyakiti orang lain. - Ketahui kapasitas pengetahuan Anda
Sebelum memperkenalkan anggapan, pastikan Anda tahu kapasitas dan pemahaman yang cukup seputar tema anggapan yang akan disajikan. Mempunyai ini untuk menghindari terjadinya polemik yang tidak sesuai dengan topik dan memunculkan konflik. - Tidak dasar argumen yang kuat dan terang
Sebaiknya Anda memiliki dasar argumen yang kuat dan terang ketika memperkenalkan anggapan. Lebih baik lagi jika Anda pun memiliki sebagian data dan fakta yang mendukung anggapan untuk disajikan. - Tidak memotong diskusi lawan bicara
Jangan memotong diskusi lawan bicara Anda ketika akan memperkenalkan anggapan. Biarkan lawan bicara memperkenalkan pendapatnya sampai selesai dan terang, lalu tanggapi pendapatnya sesudah dipersilakan untuk bicara. - Tidak menyerang pribadi lawan bicara
Sebaiknya tidak menyerang pribadi lawan bicara Anda jika tidak setuju dengan anggapan orang lain. Apalagi jika tidak berkaitan dengan topik diskusi. Mempunyai ini tentu saja menjadi satu hal yang bisa memicu konflik jika dilaksanakan dalam sebuah diskusi.
Itulah lima moral dan tata krama yang seharusnya Anda lakukan ketika akan memperkenalkan anggapan terhadap orang lain, yang merupakan cerminan untuk menjunjung tinggi kebebasan berekspresi.
Sumber
https://nasional.sindonews.com/read/1386179/18/paradoks-makna-kebebasan-berpendapat-1552410362
https://untuknegeri.net/contoh-surat-kuasa/ |