Bingung tentang cara membuat kompos dari daun bambu kering? pusing karena sudah mencari cara dan tidak bisa? Tenang, pada artikel kali ini saya akan membagikan tutorialnya. Jika kamu penasaran untuk mencobanya, saya akan memberikan tutorial cara membuat kompos dari daun bambu kering dengan bahan seadanya.
Pengertian Pohon Bambu
Pohon bambu adalah sejenis tumbuhan rerumputan yang memiliki lubang dan ruas pada batangnya. Bambu adalah tanaman yang tumbuh paling cepat. Bambu dapat tumbuh hingga 20 cm sehari ketika masih berupa pucuk, tergantung pada kondisi tanah dan iklim tempat tumbuhnya. Di Indonesia, bambu dapat tumbuh dimana saja dan terdapat dimana-mana.
Oleh karena itu, bambu dapat dijadikan sebagai bahan alternatif pengganti kayu jati, mahoni atau kayu lainnya yang kini sudah langka dan mahal harganya. Bahan baku yang mudah didapat, murah dan kuat menjadi pertimbangan seorang engineer dalam memilih bahan bangunan.
Bagi masyarakat Indonesia, bambu merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari segala aspek kehidupan. Keberadaan tumbuhan ini bahkan telah menjadi identitas budaya masyarakat, seperti di Toraja dan di banyak daerah tradisional Nusantara.
Jenisnya sangat banyak dan semuanya banyak terdapat di seluruh wilayah Indonesia. Secara umum, ada dua bentuk bambu: bambu rumput dari suku Oleria dan jenis kayu dari suku Arundinarieae dan Bambuseae. Tanaman ini termasuk yang paling cepat tumbuh. Ini karena memiliki sistem perakaran yang unik berdasarkan akar yang memungkinkannya tumbuh dengan kecepatan hingga 60 cm dan hingga 1 meter dalam 24 jam.
Spesies bambu ditemukan di berbagai iklim, dari iklim pegunungan yang sejuk hingga daerah tropis yang panas. Mereka menyebar di Asia timur ke Australia utara dan di India barat ke Himalaya. Mereka juga ditemukan di Afrika sub-Sahara dan Amerika, dari Samudra Atlantik tengah di Amerika Utara selatan hingga Argentina dan Chili.
Bambu mudah dikenali, terutama dari batangnya yang bulat dan pertumbuhannya yang menjulang tinggi. Batangnya silindris dengan rongga kosong di dalamnya. Uniknya, batang bambu sangat lentur namun tidak mudah patah. Batangnya ditutupi dengan daun yang muncul di bagian-bagiannya. Ujung daunnya runcing, berbentuk tombak. Permukaan atas daun berwarna hijau, bagian bawah berwarna hijau tua dengan bulu-bulu halus.
Kemudian, seiring bertambahnya usia, daunnya mengering dan jatuh ke tanah. Secara umum tanaman ini dapat tumbuh dengan diameter 0,3 m hingga 30 m dan diameter 0,25 hingga 25 cm. Sedangkan tebalnya 2,5 cm.
Akar bambu runcing ke arah pangkal dan masing-masing bagian memiliki akar dan pucuk. Tunas pada akar tumbuh seperti rebung yang dapat dikonsumsi sebagai sayuran
Cara Membuat Kompos Dari Daun Bambu Kering
Alat dan Bahan yang Diperlukan :
- Sekop
- Penyemprot air
- Ember
- Tali plastik
- Mulsa plastik hitam
- Paku
- Martil
- Gergaji
- kayu
- Larutan EM4
- Air
Cara Membuat Kompos :
- Pertama, lahan atau ruang sebagai tempat meletakkan media kompos. Untuk tapak, pilihlah lokasi yang lembab dan tidak terkena sinar matahari langsung.
- Buatlah kotak dengan tutup bambu atau kayu berukuran 1 x 2 x 1 meter.
- Kemudian buatlah kantong kompos dari mulsa plastik hitam dengan ukuran yang sama dengan bagian tengahnya.
- Buat lubang di bagian bawah plastik untuk menyaring air. Kemudian tusuk sisi plastik untuk memastikan sirkulasi udara.
- Siapkan daun bambu, jenis daun yang perlu anda siapkan adalah daun basah dan daun kering, karena daun basah yang perlu disiapkan bisa dari jenis daun apa saja.
- Pastikan daun basah sudah tua, daun segar dan tidak menguning. Selain daun basah, daun kering juga harus disiapkan. Untuk daun kering, Anda bisa datang dari tempat yang berbeda. Pastikan jenis kertas yang Anda kumpulkan bersih.
- Untuk jumlah daun yang Anda kumpulkan dalam perbandingan 1:3 antara daun basah dan kering.
- Setelah Anda mengumpulkan semuanya, masukkan ke dalam ember dan potong daunnya menjadi potongan-potongan kecil. Untuk mempermudah, Anda bisa menggunakan gunting rumput atau gunting sabit.
- Siapkan tanah gembur atau humus, yang nantinya akan digunakan sebagai pelapis.
- Pertama, tambahkan sedikit tanah sebagai lapisan tanah ke dalam media kompos. Kemudian tambahkan daun cincang dan tutupi dengan tanah.
- Ulangi langkah tersebut sampai daun yang dikumpulkan tidak meninggalkan daun, padatkan daun dan tanah dengan sekop dan tuangkan cairan EM4 terlarut ke dalam air.
- Langkah selanjutnya tutup bagian atasnya dengan plastik atau terpal dan tutup dengan media cap lalu diamkan selama 6 minggu.
- Selama 6 minggu, suhu, kelembaban dan sirkulasi udara harus dijaga dalam proses pengomposan.
- Untuk melakukan ini, Anda perlu menyemprotkan air setidaknya seminggu sekali dan mencampur kompos dengan sekop atau sekop.
- Dengan pengadukan yang sama, proses pemupukan harus merata.
- Setelah semua proses selesai kompos siap digunakan.
Baca Juga : Cara Membuat Pupuk Kompos Dari Daun yang Ampuh Menyuburkan Tanaman
Manfaat Kompos
- Kurangi Pemborosan
Sampah bisa berupa apa saja seperti sampah, kotoran ternak, dan sisa-sisa pertanian. Terkadang kita tidak tahu mengapa kita menggunakan sampah dan kita membuangnya begitu saja. Penggunaan bahan-bahan tersebut dapat mengurangi jumlah sampah di alam.
Namun, Anda perlu menyiapkan tempat khusus untuk pengelolaan sampah dan pengomposan. Pengomposan di dalam ruangan tidak disarankan karena bau dan panasnya. Anda juga perlu membeli bahan lain seperti tahi lalat atau lolipop untuk membuatnya.
- Memperkaya tanah dengan nutrisi
Kondisi tanah yang sering dimanfaatkan secara aktif, baik kegiatan pertanian maupun pertanian menyebabkan terjadinya penurunan unsur hara. Unsur hara dalam tanah telah terserap oleh kegiatan sebelumnya, sehingga perlu dilakukan pemulihan unsur hara mikro dan makro.
Nutrisi ini dapat dikembalikan menggunakan kompos. Kompos ini memiliki istilah dari alam ke alam, sehingga tanah menerimanya dengan mudah. Dengan kata lain, pupuk menambah bahan organik ke dalam tanah sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal.
- Murah
Baik dengan membuat pupuk sendiri, atau dengan membeli pupuk yang sudah jadi, harga pupuk ini sangat murah. Pasalnya, pembuatannya sangat mudah dan bahan-bahannya mudah didapat di alam.
Apalagi jika Anda menggunakan sampah rumah tangga di rumah. Pengomposan dapat dibuat dari sisa makanan atau daun kering di pekarangan. Untuk meningkatkan efisiensi waktu, buatlah kompos secara massal karena sekali dibuat membutuhkan waktu yang lama.
Nah, cukup sekian tutorial cara membuat kompos dari daun bambu kering pada artikel kali ini. Cukup mudah bukan? Selamat mencoba dan semoga berhasil, dan jika cara dalam artikel ini dapat membantu kamu, jangan lupa untuk membagikan ilmu anda kepada orang-orang di sekitar kamu agar mereka semua dapat mengambil manfaatnya. Sekian dari saya, terima kasih.