Walaupun harga inti sawit hari ini terhitung memadai fluktuatif dan saat ini capai tidak cukup lebih jadi sekitar Rp 4.338,- per kilogramnya dan tetap tetap mengalami perubahan, usaha pengolahan inti kelapa sawit tetap jadi ladang yang menjanjikan. Ketimbang menjajakan biji inti kelapa sawit mentah, para entrepreneur kini berlomba mengolah inti kelapa sawit mereka paling tidak sampai jadi product palm kernel oil atau PKO yang punya harga lebih tinggi dan lebih stabil. Kebutuhan ini menyebabkan entrepreneur di bidang ini lebih tertarik untuk mempelajari proses kernel crushing plant yang menyebabkan mereka sanggup menghasilkan PKO dan product sampingan lainnya, layaknya pupuk dan pakan ternak yang sanggup tingkatkan pendapatan.
Proses pengolahan
Proses pengolahan di mulai dari pemisahan biji inti sawit dari buahnya. Proses ini punya tujuan mengambil inti kelapa sawit yang sanggup dijadikan minyak dan membersihkannya dari kotoran, hama, dan logam yang mungkin menempel. Proses ini terhitung berguna untuk kurangi kandungan air dan menjada kualitas minyak yang dihasikan dan juga mempermudah proses pemecahan inti sawit. Pada tahap ini, sesungguhnya inti sawit telah laku dijual, tapi harganya tetap rendah. Biasanya entrepreneur paling tidak mengolah inti sawit mereka sampai ke tahap pemecahan cangkang biji bersama dengan mesin ripple mill. Hasil dari inti sawit yang diproses bersama dengan ripple mill disebut bersama dengan palm kernel expeller. Selanjutnya, biji akan dipisahkan dan difermentasi dalam suhu 60 – 70 derajat Celcius.
Kernel-pressing
Untuk tingkatkan harga jual, proses press kernel atau kernel-pressing dilakukan. Pada proses ini palm kernel expeller ditempatkan terhadap barel silinder yang punya lubang dan benang spiral yang sanggup berputar. Dalam proses palm kernel crushing plant ini inti sawit akan menghasilkan minyak yang wajib dikondensasi bersama dengan suhu yang lebih rendah. Biasanya, digunakan pipa yang berisi air bersuhu rendah. Dalam proses palm kernel oil atau PKO yang dihasilkan tetap kotor dan belum memiliki kualitas baik.
Kemudian, PKO ini diproses lewat proses pembersihan. Prosesn pembersihan ini memilih tingkat kebersihan dan kualitas PKO-nya. Dari sini kualitas PKO akan ditingkatkan dan menentukkan harga. Harga inti sawit yang telah lewat proses ini sangta fluktuatif dan bervariasi, tapi jauh lebih tinggi ketimbang harga sawit mentah. Inilah yang menyebabkan banyak entrepreneur lebih memilih untuk mengolah biji sawit mereka sebelum saat dipasarkan.
Mesin pengolahan
Untuk mengolah kernel oil bersama dengan baik, mesin yang moderen diperlukan. Sekarang ini telah banyak sumber dan makalah perihal kernel crushing plant yang sanggup dibuka untuk tingkatkan kualitas minyak biji sawit ini. Namun, terhadap intinya seluruh sama. Teknologi yang digunakan untuk mengolah inti sawit tetap mengfungsikan mesin kernel crushing plant atau yang kerap disingkat KCP. Mesin ini sedia kan serangkaian proses untuk mengolah kelapa sawit yang telah dipisahkan dari tandannya. Proses pengolahan PKO dalam KCP meliputi proses pembersihan inti sawit secara otomatis, lantas diikuti proses pembentukkan minyak sampai menghasilkan tiga produk, yakni palm kernel oil, palm kernel meal, dan palm kernel expeller.
Palm kernel oil merupakan minyak inti sawit yang merupakan product utama dari KCP. Produk inilah yang lantas diproses jadi beraneka style minyak sayur. Produk ke dua adalah palm kernel meal atau yang lazim terhitung disebut bungkil inti sawit. Bungkil ini dihasilkan dari daging buah kelapa sawit yang tidak sanggup diproses lagi. Namum, bungkil ini tetap punya nilai ekonomis sekitar Rp 800,- sampai Rp 900,- per kilogram. Dalam bungkil ini tetap terkandung nutrisi dan asam lemak, sehingga tetap sanggup dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak. Yang terakhir, proses mesin press kernel terhitung menghasilkan palm kernel expeller yang sanggup dimanfaatkan